Discover

Topics

Ceramah Mamah Dedeh Mp3

Ceramah Mamah Dedeh Mp3 APK

Ceramah Mamah Dedeh Mp3 APK

1.0 Freeahmadkepet ⇣ Download APK (57.43 MB)

What's Ceramah Mamah Dedeh Mp3 APK?

Ceramah Mamah Dedeh Mp3 is a app for Android, It's developed by ahmadkepet author.
First released on google play in 6 years ago and latest version released in 6 years ago.
This app has 0 download times on Google play
This product is an app in Music & Audio category. More infomartion of Ceramah Mamah Dedeh Mp3 on google play
Gaya bicaranya yang lugas, lantang, dan kerap mengundang tawa membuat siraman rohani yang dibawakan Mamah Dedeh di televisi dan radio banyak dinanti pemirsa.

Kalau kamu rajin bangun pagi dari tahun 2007 dan menonton acara Indosiar setiap hari pukul 05.00-06.00, kamu pasti tak asing lagi dengan wajah penceramah perempuan yang satu ini.

Ya, Dedeh Rosyidah Syarifudin yang lebih familiar disapa Mamah Dedeh, pengisi acara siraman rohani berjudul “Mamah dan Aa” pada periode 2007 an, bersama Abdel. Setelah beberapa tahun mangkal di Indosiar, Mamah Dedeh kini setiap pagi menghiasi program ANTV dengan tajuk “Hati ke Hati Bersama Mamah Dedeh”.

Dedeh Rosyidah Syarifudin alias Mamah Dedeh merupakan penceramah yang lahir di Pasir Angin Ciamis, Jawa Barat. Mamah Dedeh punya karakter suara lantang namun dalam balutan khas aksen sunda. Mamah Dedeh lahir pada tanggal 5 Agustus 1951.

Aksen khas dari Mamah Dedeh ini terbentuk karena kebiasaan yang dilakukan sejak kecil, ketika beliau dan kelima saudaranya mulai bahu-membahu membantu orangtua dengan bekerja di sawah. Siang hari, kedua orangtua Mamah Dedeh bekerja sebagai petani dan menjadi guru ngaji bila malam tiba.

Kehidupan masa kecil Mamah Dedeh biasa-biasa saja, sama seperti layaknya anak lain, namun ia besar dalam lingkungan pesantren yang kental nuansa agama Islam.


Layaknya anak-anak, Mamah Dedeh dan kakak-adiknya juga sering bertengkar. Penyebabnya, biasanya karena berebut mainan dan makanan. Meski kebanyakan anaknya adalah perempuan, kedua orangtua Mamah Dedeh justru menempa keenam anaknya supaya menjadi anak yang mandiri sejak SD.

K.H. Sujai (Alm) yang merupakan ayah dari Mamah Dedeh juga seorang mubalig. Jadi tidak heran jika sedikit banyak Mamah Dedeh mewarisi bakat berdakwah dari sang ayah. Namun sewaktu kecil dan beranjak dewasa, Mamah Dedeh justru bercita-cita menjadi seorang seniman, tepatnya menjadi seorang pelukis. Cita-cita ini tentu saja tidak mendapat restu dari kedua orangtua Mamah Dedeh.

Lulus SD, Mamah Dedeh melanjutkan sekolahnya ke sekolah agama, lalu meninggalkan Ciamis untuk kuliah di Jakarta. Dari sinilah rutinitas mengajar mengajinya yang tak pernah terhenti sejak kecil jadi makin melebar. Pernikahannya dengan anak Kiai juga ikut memberi andil dalam membesarkan kiprahnya di dunia dakwah.

Kisah Masa Muda Mamah Dedeh Straightforward style of speech, loud, and often invites laughter make spiritual speech that was delivered Mamah Dedeh on television and radio audience was much anticipated.

If you are devoted to wake up early on in 2007 and watching Indosiar every day at 5:00 to 06:00, you must be familiar with the face of this one woman speaker.

Yes, Dedeh Rosyidah more familiar Syarifudin called Mamah Dedeh, performers spiritual speech entitled "Mamah and Aa" in the period of 2007's, along with Abdel. After several years hung in Indosiar, Mamah Dedeh now adorn every morning quiz program entitled "Heart to Heart Together Mamah Dedeh".

Dedeh Rosyidah Syarifudin aka Mamah Dedeh a speaker who was born in Wind Sand Ciamis, West Java. Mamah Dedeh has character out loud but in her typical Sundanese accent. Mamah Dedeh was born on August 5, 1951.

Accent of Mamah Dedeh was formed by the viewing habits since childhood, when he and his five brothers began to work together to help parents to work in the fields. During the day, parents Mamah Dedeh worked as a farmer and became a teacher of the Koran when night falls.

Mamah Dedeh childhood life was mediocre, just like other children, but he is great in a boarding school environment nuance Islam.


Just like children, Mamah Dedeh and her younger sister also often quarreled. The reason, usually because of fighting over a toy and food. Although most children are girls, parents Mamah Dedeh actually forge their six children in order to become independent since elementary school.

K.H. Sujai (Alm) who is the father of Mamah Dedeh also a missionary. So do not be surprised if a lot of Mamah Dedeh preaching inherited from his father. But as a child and an adult, Mamah Dedeh just aspire to be an artist, precisely to be a painter. This goal was certainly not received the blessing of both parents Mamah Dedeh.

Finish elementary school, continue their education Mamah Dedeh religious school, then left for college in Jakarta Ciamis. From this teaching routines mengajinya never stopped since childhood so widened. Child marriage with Kiai also contribute in raising action in the world of propaganda.

The story of Mamah Dedeh Masa Muda