Discover

Topics

Kumpulan Lagu Lagu Sunda Top

Kumpulan Lagu Lagu Sunda Top APK

Kumpulan Lagu Lagu Sunda Top APK

1.2 FreeArabian_Apps ⇣ Download APK (1.36 MB)

What's Kumpulan Lagu Lagu Sunda Top APK?

Kumpulan Lagu Lagu Sunda Top is a app for Android, It's developed by Arabian_Apps author.
First released on google play in 6 years ago and latest version released in 6 years ago.
This app has 0 download times on Google play
This product is an app in Music & Audio category. More infomartion of Kumpulan Lagu Lagu Sunda Top on google play
Hendarso atau lebih dikenal dengan Kang Darso (lahir di Bandung, Jawa Barat, 12 Agustus 1945 - meninggal di Bandung, Jawa Barat, 12 September 2011 pada umur 66 tahun) adalah penyanyi yang sudah menghasilkan ratusan karya lagu bernuansa pop Sunda Indonesia. ia mempunyai seorang istri pertama bernama Epong (almarhum), setelah istrinya meninggal kemudian menikah dengan Lina Marlina.

Darso memulai karier sebagai pemain bas pada grup musik Nada Karya dan Nada Kencana. Sempat bergabung dengan band milik Pusat Persenjataan Kavaleri Bandung. Ia berhenti terkena imbas peristiwa G 30 S/PKI. Pada tahun 1968 ia memulai lagi kariernya lagi bersama sang kakak Uko Hendarso menggarap musik dengan instrumen utama yaitu "calung" salah satu lagu yang diminati waktu itu "kiamat'.

Atas arahan S. Hidayat, Darso diajak untuk tampil pada RRI bersama grup Baskara Saba Desa. Di bawah Asmara Record memulai rekaman di atas pita kaset. beberapa lagu yang terkenal yaitu "kembang tanjung", "cangkurileung", dan "panineungan".

Pada tahun 90-an nama Darso semakin populer setelah TVRI sering menampilkannya. Darso juga mulai menggunakan jenis instrumen lain seperti terompet dan organ jenis musik yang dirambah selain pop sunda juga dangdut. Lagu-lagu yang terkenal pada masa itu hingga kini yaitu "randa geulis", "maribaya", "dina amparan sajadah", "kabogoh jauh".

Pada tahun 2005 ia mendapat penghargaan dari Gubernur Jabar Danny Setiawan berupa Anugerah Musik Jabar 2005 dan pada tahun 2009 ia mendapat juga penghargaan dari Wali Kota Bandung Dada Rosada berupa Anugerah Budaya Kota Bandung 2009.

Ia meninggal dunia pada Senin, 12 September 2011. Darso diduga meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit Umum Daerah Soreang, Jawa Barat. Penyebab kematiannya belum diketahui. Hendarso or better known as Kang Darso (born in Bandung, West Java, August 12th, 1945 - died in Bandung, West Java, 12 September 2011 at the age of 66 years) is a singer who has produced hundreds of works nuanced pop songs Sunda Indonesia. he has a first wife named Epong (deceased), after his wife died later married Lina Marlina.

Darso began his career as a bass player in a band and Nada Nada Karya Kencana. Had joined the band belongs Cavalry Armament Center Bandung. He stopped affected by the events of the G30S / PKI. In 1968 he resumed his career again with her sister Uko Hendarso working on music with the main instrument of "calung" one of the songs that are of interest at that time "doomsday".

Under the direction of S. Hidayat, Darso invited to perform at the RRI with a group Baskara Saba village. Under Asmara Record start recording on tape. some of the famous song is "flower cape", "cangkurileung", and "panineungan".

In the 90s the name Darso increasingly popular after TVRI often display. Darso also started to use other types of instruments such as trumpet and organ music kind of intake besides dangdut pop sunda well. The songs are well-known at that time until now, namely "the relict geulis", "Maribaya", "dina amparan the mat", "kabogoh far".

In 2005 he received an award from West Java Governor Danny Setiawan form Jabar Music Award in 2005 and in 2009 he received an award also from Bandung Mayor Dada Rosada form Bandung City Culture Award 2009.

He died on Monday, September 12th, 2011. Darso allegedly died on the way to the District General Hospital Soreang, West Java. The cause of death was not known.