Discover

Topics

Kitab Al Bukhari Tentang Zuhud Dan Kelembutan Hati

Kitab Al Bukhari Tentang Zuhud Dan Kelembutan Hati APK

Kitab Al Bukhari Tentang Zuhud Dan Kelembutan Hati APK

1.0 FreeIkatan Paranormal Cirebon ( IPC ) ⇣ Download APK (7.13 MB)

What's Kitab Al Bukhari Tentang Zuhud Dan Kelembutan Hati APK?

Kitab Al Bukhari Tentang Zuhud Dan Kelembutan Hati is a app for Android, It's developed by Ikatan Paranormal Cirebon ( IPC ) author.
First released on google play in 6 years ago and latest version released in 6 years ago.
This app has 0 download times on Google play
This product is an app in Books & Reference category. More infomartion of Kitab Al Bukhari Tentang Zuhud Dan Kelembutan Hati on google play
2102[Bukhari 6453] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Demi Allah yang tidak ada tuhan selain Dia. Suatu ketika aku berbaring di atas tanah karena lapar dan untuk menahan rasa lapar tersebut aku mengikatkan batu pada perutku. Pada suatu hari aku duduk di jalan yang biasa dilalui oleh Nabi Saw dan para sahabatnya. Ketika Abu Bakar lewat, aku bertanya kepadanya mengenai salah satu ayat Al-Quran hanya sekedar untuk menghibur rasa laparku, tetapi dia lewat begitu saja tanpa menghiraukanku. Ketika Umar lewat, aku bertanya kepadanya mengenai salah satu ayat Al-Quran hanya sekedar untuk menghibur rasa laparku, tetapi Umar lewat begitu saja tanpa menghiraukanku. Kemudian Abul Qasim (Nabi Saw) lewat. Beliau tersenyum ketika melihatku dan mengetahui isi hatiku serta gelagat di wajahku, lalu beliau menyapaku, "Aba Hirr!" Aku menjawab, "Labbaik ya Rasulullah!" Beliau bersabda, "Ayo ikut aku!" Rasulullah Saw pergi dan akupun mengikutinya. Rasulullah Saw masuk ke rumahnya, kemudian aku minta izin untuk masuk, lalu beliau mengizinkan aku masuk. Rasulullah Saw melihat semangkuk susu, kemudian beliau bertanya, "Darimana susu ini?" Keluarganya menjawab, "Si fulan menghadiahkannya untuk anda". Rasulullah Saw memanggilku, "Aba Hirr!" Aku menjawab, "Labbaik ya Rasulullah!" Beliau bersabda, "Temui orang-orang Shuffah, aku mengundang mereka kemari". Abu Hurairah menjelaskan: Orang-orang Shuffah adalah tamu-tamu Islam yang tidak memiliki keluarga, harta dan seorangpun yang bisa mereka jadikan sandaran. Apabila Rasulullah Saw mendapat sedekah, beliau memberikannya kepada mereka dengan mengambil sebagiannya. Demikian itu membuatku kecewa, lalu aku berkata kepada diriku sendiri, "Mengapa susu itu harus diberikan kepada orang-orang Shuffah, padahal aku lebih berhak mendapatkannya agar kekuatanku pulih kembali". Ketika orang-orang Shuffah datang, Rasulullah Saw menyuruhku memberikan susu tersebut kepada mereka secara bergiliran. Aku berkata dalam hati (sebelum aku berangkat mengundang mereka), "Apakah mungkin aku nanti mendapat bagian dari susu itu? Namun demi ketaatan kepada Allah dan Rasulullah Saw tiada pilihan lain bagiku kecuali melaksanakan perintah tersebut". Aku segera menemui dan mengundang mereka. Mereka pun berdatangan lalu minta izin masuk, kemudian Rasulullah Saw menyilahkan mereka masuk. Mereka duduk di dalam rumah Rasulullah Saw, kemudian beliau memanggilku, "Wahai Aba Hirr!" Aku menjawab, "Labbaik ya Rasulullah!" Beliau bersabda, "Ambil susu itu kemudian berikan kepada mereka secara bergantian". Kata Abu Hurairah: Aku mengambil semangkuk susu tersebut kemudian aku segera memberikannya kepada mereka secara bergiliran. Ketika orang pertama selesai minum hingga puas, dia menyerahkan kembali semangkuk susu tersebut kepadaku, kemudian aku memberikannya kepada orang kedua. Ketika orang kedua selesai minum hingga puas, dia menyerahkan kembali semangkuk susu tersebut kepadaku, lalu aku memberikannya kepada orang ketiga. Begitulah seterusnya hingga pada akhirnya aku memberikan semangkuk susu tersebut kepada Nabi Saw setelah orang-orang Shuffah tersebut minum semua sampai puas. Rasulullah Saw mengambil semangkuk susu itu kemudian beliau meletakkannya di atas tangannya. Rasulullah Saw memandang aku sambil tersenyum, kemudian beliau memanggilku, "Aba Hir!" aku menjawab, "Labbaik ya Rasulullah!" Beliau bersabda, "Aku dan kamu masih mendapat jatah juga". Aku berkata, "Anda benar, ya Rasulullah". Beliau bersabda, "Duduklah dan minumlah". Aku pun duduk dan minum. Beliau bersabda lagi, "Minumlah". Akupun minum lagi. Beliau bersabda berkali-kali, "Minumlah". Sampai akhirnya aku menjawab, "Tidak. Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, perutku sudah penuh". Rasulullah Saw bersabda, "Berikan kepadaku". Maka akupun memberikan susu dalam mangkok tersebut kepada Rasulullah Saw, kemudian beliau memuji Allah dan membaca basmalah untuk meminum susu yang tersisa itu. 2102 [Bukhari 6453] It was narrated from Abu Hurairah, he said: By Allah is no god but He. Once when I was lying on the ground because of hunger and to keep hunger at the I tied a stone in my stomach. One day I was sitting in the usual way traversed by the Prophet and his companions. When Abu Bakar passed by, I asked him about one of the verses of the Koran just to entertain my hunger, but he passed away without ignores. When Umar passed by, I asked him about one of the verses of the Koran just to entertain my hunger, but Umar passed away without ignores. Then Abul Qasim (the Prophet) passed. He smiled when he saw me, and know my heart's content as well as signs in my face, and he greeted me, "Aba Hirr!" I replied, "Labbaik O Messenger of Allah!" He said, "Come with me!" Rasulullah Saw gone, and I followed him. Rasulullah Saw went into his house, and then I asked for permission to enter, and then he let me in. Rasulullah Saw saw a bowl of milk, then he asked, "Where did this milk?" His family said, "The user present it to you". Rasulullah Saw called me, "Aba Hirr!" I replied, "Labbaik O Messenger of Allah!" He said, "Meet people Shuffah, I invite them here". Abu Hurayrah explains: People Shuffah are guests of Islam who do not have family, property and one which they can rely. When Rasulullah Saw received alms, he gave it to them to take part. Thus it makes me upset, and I said to myself, "Why is the milk must be given to those Shuffah, whereas I'm more deserving in order to recover my strength." When people Shuffah come, Rasulullah Saw told me to give the milk to them in turn. I said to myself (before I set out to invite them), "Is it possible I'll get a share of the milk it? But for the sake of obedience to Allah and Rasulullah Saw no other choice for me except execute such orders." I went to see and invite them. They were coming and asked for permission to enter, then Rasulullah Saw let them enter. They sat in the house Rasulullah Saw, then he called me, "O Aba Hirr!" I replied, "Labbaik O Messenger of Allah!" He said, "Take the milk was then given to them in turn". Said Abu Huraira: I took a bowl of milk and then I immediately gave it to them in turn. When the first finished drink until satisfied, he handed back the milk bowl to me, then I give it to the second. When the two finished drink until satisfied, he handed back the milk bowl to me, and I gave it to a third person. So it went on until in the end I give you a bowl of milk to the Prophet after the Shuffah people drink all until satisfied. Rasulullah Saw took a bowl of milk was then he put it on his hand. Rasulullah Saw looked at me and smiled, then he called me, "Aba Hir!" I replied, "Labbaik O Messenger of Allah!" He said, "I and you still receive rations as well". I said, "You are right, O Messenger of Allah". He said, "Sit down and drink". I sat down and drank. He said again, "Drink". I will drink again. He said many times, "Drink". Until finally I said, "No. By the One who sent you with the truth, my stomach is already full". Rasulullah Saw said, "Give it to me". Then I will give the milk in the bowl to Rasulullah Saw, then he praised God and read basmalah to drink milk is left of it.